Di RS ku Alhamdulillah suka kasi refreshment ilmu dari diklat. Mendatangkan para ahli dibidangnya..
Untuk kesempatan kali ini, diklat RSku mengundang Prof. Dr. dr.
Samsuridjal Djauzi , SpPD, KA-I. Beliau adalah yang ahli banget dengan
ilmu per HIV an.
Karena refreshmentnya medis banget, aku mau coba share aja seperti
biasa pake bahasa tarzan ala-ala aku ya dan yang umum saja diluar medis
spesifik.. biar temen-temen yang non medis baca tulisan aku bisa ngerti
dan mendapatkan inti dari refreshment ini.
Jadi WHO punya target di tahun 2015 nanti untuk menurunkan infeksi
baru 50% pada orang muda, 90% pada bayi dan anak, dan menurunkan angka
kematian terkait HIV sampai 50%.
Caranya? .. pake precaution .. yaitu : perubahan perilaku ,
intervensi biomedik seperti kondom, jarum, suntik steril, sunat .. eh
iya lho.. dengan laki-laki disunat itu menurunkan pencegahan HIV sampai
35%, penggunaan obat ARV, dan pemberdayaan masyarakat dengan pendidikan,
penanggulangan kemiskinan, dan kelompok marjinal.
1 lagi yang sedang mau dilakukan besar-besaran adalah diagnosis dini.
Ini adalah tes HIV di Indonesia dengan target mencapai 10 juta jiwa
yang dilakukan test. Karena apa ?… HIV bukan merupakan penyakit yang ga
ada obatnya lagi… karena sekarang ada yang namanya obat ARV (Anti Retro
Viral).. dan prinsip obat ini adalah sama seperti penyakit yang lain,
the earlier stages ketauan, diterapi, prognosis atau penyembuhan akan
jauuuuhhhh semakin baik. Penggunaan regimen ARV yang benar,
berkesinambungan, konsisten, selama 6bulan itu bisa sampai membuat viral
load undetectable lho… bagus banget kan jadi hasilnya. Walau terapi
harus diteruskan yah… agar kualitas hidup akan terus baik, dan bisa
menjaga keluarga, lingkungan sekitar, terutama anak-anak atau generasi
selanjutnya agar tidak tertular HIV.
ARV ini obatnya mahal, iya benar kalau beli sendiri hehehhe… tapi
karena ini sudah dijadikan program WHO dan pemerintah, jadi semuanya
gratis. Sudah tersebar di 250 RS di Indonesia, juga sampai pada kalangan
puskesmas yang ditunjuk. Diharapkan sih makin banyak pelayanan
kesehatan yang dapat dijadikan rujukan pasien HIV ini, agar lebih
memudahkan masyarakat mendapat pengobatan.
Kenyataan yang ada sekarang.. lebih banyak undetectable orang dengan
HIV positif, atau tidak ketahuan kalau seseorang terkena HIV, dan karena
ga tau, ga diterapi, trus.. bebas-bebas aja gitu malah bisa menularkan
ke siapapun…trus baru ketauannya begitu daya tahan tubuh sudah jatuh ,
sudah kena 2nd infection penyakit lain-lain.. honestly, aga sulit nih ngebenerin case begini..
Menurut Prof, terakhir kongres AIDS di Mexico memutuskan untuk penggalakan deteksi dini dengan nama Provider Initiative Testing and Counseling (PITC) jadi seperti screening pada pasien-pasien diRS.
Bila mau tes HIV ini, counseling sebelum test sudah tidak perlu dilakukan, namun counseling setelah test masih diperlukan..
So, just volunteer juga boleh untuk deteksi dini HIV.. Yuk, kita
sukseskan Dunia Bebas HIV 2030 untuk kelanjutan program WHO yang di
tahun 2015 diatas.. untuk generasi selanjutnya.
Semoga share saya sedikit ini bermanfaat buat teman-teman yang
membaca. Well, I am not an expert with this, but I am willing to learn
and try to help our generation live better by trying to give them a
chance of free HIV.
-rani-
diposting juga disini
Hai salam kenaaaal :)
ReplyDeleteIh seneng banget deh nemuin ada blog dokter di siniii..Hahaha. Salam teman sejawat! Keep writing yaaaaa :D
http://fatima-aulia.blogspot.com